Kamis, 03 Januari 2008

PUASA

Waktu Niat

Puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, misalnya makan dan minum mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Para ulama’ sepakat bahwa puasa Ramadlan hukumnya wajib karena termasuk rukun Islam. Akan tetapi terdapat akhtilaf tentang waktu pelaksanaan niat puasa Ramadlan ?

a. menurut Imam Syafi’I dan Imam Ahmad Ibnu Hambal. Niat puasa Ramadlan dilakukan setiap hari pada waktu malam hari dan untuk puasa sunah tidak wajib niat dimalam hari. Lafadz niatnya ;

ﻧﻮﻴﺖ ﺼﻮﻢ ﻏﺪ ﻋﻦ ﺃﺪﺍﺀ ﻔﺭﺽ ﺍﻠﺷﻬﺮ ﺮﻤﻀﺎﻦ ﻫﺬﻩ ﺍﻠﺴﻧﺔ ﻓﺮﻀﺎ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ

b. Menurut Imam Malik

Niat puasa Ramadlan cukup satu kali pada awal bulan Ramadlan. Lafadz niatnya ;

ﻧﻮﻴﺖ ﺼﻮﻢ ﺍﻠﺷﻬﺮﺃﺪﺍﺀ ﻔﺭﺽ ﺍﻠﺷﻬﺮ ﺮﻤﻀﺎﻦ ﻫﺬﻩ ﺍﻠﺴﻧﺔ ﻓﺮﻀﺎ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ

c. Menurut Imam Abu Hanifah

Sah, niat puasa Ramadlan yang dilakukan pada waktu malam maupun siang hari hingga waktu zawal (matahari condong ke barat) dengan syarat niatnya disesuaikan dengan puasa yang dikerjakan, misalnya puasa Ramadlan, puasa nadzar dan puasa-puasa yang lainnya.

(Ibanah al-Ahkam, juz II, hal 377, dan Mizan al-Kubra, juz II,hal 20)

Mengqodho’ Puasa Dan Haji Untuk Orang Yang Telah Meninggal

Mengqodho’ puasa dan haji untuk orang yang telah meninggal, yaitu melakukan pauasa dan haji untuk orang yang sudah meninggal dan dia masih mempunyai tanggungan puasa dan haji.

ﻋﻦ ﻋﺎﺌﺸﺔ ﺍﻥ ﺮﺴﻭﺍﷲ ﺼﻟﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺴﻠﻢ ﻗﺎﻞ ﻤﻥ ﻤﺎﺖ ﻭﻋﻠﻴﻪ ﺼﻴﺎﻢ ﺼﺎﻢ ﻋﻨﻪ ﻭﻋﻠﻴﻪ

“Diceritakan dari Siti Aisyah, Rosululloh bersabda : ‘Apabila ada orang mati, sementara dia masih punya tanggungan puasa, maka keluarganya harus berpuasa untuknya”. (Shohih Muslim, juz II, hal 463)

ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﷲ ﺑﻥ ﺒﺭﻴﺪﺓ ﻋﻥ ﺍﺑﻳﻪ ﻗﺎﻞ ﺒﻴﻧﻣﺎ ﺍﻧﺎ ﺟﺎﻠﺲ ﻋﻧﺪ ﺭﺳﻭﻞ ﺍﷲ ﺍﺬﺍ ﺍﺗﺗﻪ ﺍﻤﺮﺃﺓ ﻗﺎﻠﺖ ﺍﻧﻪ ﻜﺎﻥ ﻋﻠﻴﻪ ﺼﻮﻡ ﺷﻬﺮﻋﻨﻬﺎ ﻗﺎﻞ ﺼﻮﻤﻰ ﻋﻨﻬﺎ ﻗﺎﻠﺖ ﺍﻨﻬﺎ ﻠﻡ ﻴﺤﺞ ﻋﻧﻬﺎ ﻗﺎﻞ ﺤﺠﻰ ﻋﻨﻬﺎ ﴿ﺼﺤﻴﺢ ﻤﺴﻠﻢ ,ﺝ ۱ﺺ٤٦٤﴾

”Diceritakan dari Abdullah bin Buroidah, dari ayahnya, beliau berkata : Suatu hari aku duduk disamping nabi, kemudian ada seorang permpuan datang, dan berkata; sebenarnya ibuku mempunyai tanggungan puasa bulan Ramadlan, bolehkah aku puasa untuknya ? Rosul menjawab : Berpuasalah untuk ibumu. Kemudian perempuan itu Tanya lagi’Sebenarnya ibuku belum melaksanakan ibadah haji, bolehkah aku melakukan haji untuknya ? Rosul menjawab : Berhajilah untuk ibumu” (Shohih Muslim, juz I, hal 464)

Dengan demikian, haji dan puasa yang telah ditinggalkan oleh mayit bias diqodho’

Menetapkan Bulan Ramadlan Dengan Hisab

Masih ada perbedaan di kalangan umat islam tentang penetapan awal bulan dan akhir bulan Ramadlan. Sebagian menggunakan ru’yah (melihat bulan) dan sebagian lain memakai hisab (hitungan). Bagaimanakah sebenarnya cara yang tepat dan sesai dengan ajaran nabi ?

Ada dua cara yang disepakati oleh jumhur (mayoritas) ulama’ untuk menentukan awal dan akhir puasa. Yakni dengan melihat bulan atau dengan menyempurkan hitungan bulan Sya’ban. Sebagaimana keterangan dalam kitab Bughyah al-Mustarsyidin;

ﻻﻴﺛﺑﺖ ﺭﻤﺿﺎﻥ ﻜﻐﻴﺮﻩ ﻤﻦ ﺍﻠﺷﻬﻭﺮ ﺇﻻﺒﺮﺆﻴﺔ ﺍﻠﻬﻼﻞ ﺃﻮ ﺍﻜﻤﺎﻞ ﺍﻠﻌﺪﺓ ﺛﻼﺛﻴﻦ ﻓﺎﺭﻖ

”Bulan Ramadlan sama separti bulan lainnya disepakati tidak boleh ditetapkan kecuali dengan telah melihat hilal, atau menyempurnakan bilangan menjadi 30 hari”. (Buhyah al-Mustarsyidin, hal 108)

Puasa Menghisap Rokok

Puasa adalah menahan makan dan minum yang dimulaisejak fajar sampai masuknya waktu adzan maghrib, akan tetapi di kalangan masyarakat kita terdapat beberapa persoalan tentang bagaimana hukumnya orang yang puasa tetapi dia menghisap rokok ?

Hal-hal yang dapat membatalkan puasa adalah masuknya sesuatu melalui 9 lubang yang terdapat di dalam anggota tubuh. Begitu juga asap dari hisapan rokok itu juga membatalkan puasa sebab asap rokok itu mengandung nikotin. Diterangkan dalam kitab Bughyah al-Mustarsyidin;

“Menghirup angina atau asap melalui hidung atau mulut tidak membatalkan puasa, karena bukan merupakan ain (benda) tapi perlu diingat bahwa menghisap rokok hukumnya membatalkan puasa karena termasuk bid’ah yang jelek. Masuknya airsaat mandi tidak membatalkan puasa, selagi hal itu tidak menjadi kebiasaan serta tidak disengaja, tidak ada perbedaan antara mandi wajib dan mandi sunah”.( Bughyah al-Mustarsyidin, hal 111-112)

SHOLAT

Sholat nawafil (sunah) disyariatkan oleh ajaran Islam, jarena sholat sunah di pandang perlu dan penting sebagaimana tubuh yang membutuhkan makanan pokok dan juga vitamin, mineral serta zat-zat lain agar tetap sehat dan bugar. Sholat sunah jyga demikian. Sholat maktubah sebagai makanan pokok bagi jiwa dan sholat sunah sebagai tambahab vitamin suplemen bagi jiwa.

Macam-macam Sholat Sunah

Sholat sunah secara garis besar terbagi menjadi dua :

1. Sholat sunah yang mengiringi sholat Maktubah (Fardu), seperti : sholat sunah Qobliyah dan Ba’diyah.

2. Sholat sunah yang diiringi dengan sholat Maktubah (Fardu), antara lain :

- Sholat Tarawih dengan 20 raka’at, yaitu sholat sunah yang hanya dilakukan pada bulan Ramadhan, naik dilakukan sendiri maupun secara berjama’ah. Adapun niat sholatnya adalah sebagai berikut :

ﺍﺼﻠﻰ ﺳﻧﺔ ﺍﻠﺘﺮﺍﻭﻴﺢ ﺮﻜﻌﺘﻴﻦ ﻤﺳﺗﻘﺒﻞ ﺍﻠﻘﺒﻠﺔ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ

- Sholat Dhuha, yaitu sholat sunah yang dikerjakan pada waktu matahari terbit (waktu dhuha) atau sekitar pukul 07.00 sampai pukul 11.00 WIB. Yang dikerjakan sekurang-kurangnya 2-12 raka’at. Adapun niat sholatnya sebagai berikut :

ﺍﺼﻠﻰ ﺳﻧﺔ ﺍﻠﺿﺣﻰ ﺮﻜﻌﺘﻴﻦ ﻤﺳﺗﻘﺒﻞ ﺍﻠﻘﺒﻠﺔ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ

- Sholat Tahajjud, yaitu sholat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari dengan jumlah raka’at paling sedikit 2 raka’at dan paling banyak tak terbatas. Watu pelaksanaannya adalah setelah Isya’sampai subuh, dan lebih utama dilakukan setelah bangun tidur di malam hari. Adapun waktu mengerjakannya ada 3 :

ﺍﺼﻠﻰ ﺳﻧﺔ ﺍﻠﺗﻬﺠﺪ ﺮﻜﻌﺘﻴﻦ ﻤﺳﺗﻘﺒﻞ ﺍﻠﻘﺒﻠﺔ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ

1. Sepertiga pertama, yaitu dari jam 7-10 malam(waktu utama)

2. Sepertiga kedua, yaitu dari jam 10-1 malam (waktu lebih utama)

3. Sepertiga ketiga, yaitu dari jam 1 malam sampai masuknya waktu subuh (waktu yang paling utama). Adapun niat sholatnya adalah sebagai berikut :

- Sholat Taubat, yaitu sholat sunah yang dilakukan untuk memohon ampunan atas segala dosa yang telah dilakukan. Adapun niat sholatnya adalah sebagai berikut :

ﺍﺼﻠﻰ ﺳﻧﺔ ﺍﻠﺗﻮﺒﻪ ﺮﻜﻌﺘﻴﻦ ﻤﺳﺗﻘﺒﻞ ﺍﻠﻘﺒﻠﺔ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ

- Sholat Tasbih, yaitu sholat sunah 4 raka’at dengan dua salam yang di dalamnya terdapat bacaan tasbih pada setiap raka’at. Cara mengerjakannya : ketika selesai membaca al-Fatihah dan surat pada tiap-tiap raka’at, lalu :

1. Membaca tasbih sebanyak 15 kali

2. Membaca tasbih sebanyak 10 kali ketika ruku’

3. Membaca tasbih sebanyak 10 kali ketika I’tidal

4. Membaca tasbih sebanyak 10 kali ketika sujud

5. Membaca tasbih sebanyak 10 kali ketika duduk di antara dua sujud

6. Membaca tasbih sebanyak 10 kali ketika sujud kedua

7. Membaca tasbih sebanyak 10 kali ketika duduk istirohah.

Adapun niat sholatnya adalah sebagai berikut :

ﺍﺼﻠﻰ ﺳﻧﺔ ﺍﻠﺗﺳﺒﻴﺢ ﺍﺮﺒﻊ ﺮﻜﻌﺘﻴﻦ ﻤﺳﺗﻘﺒﻞ ﺍﻠﻘﺒﻠﺔ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ

- Sholat Istikhoroh, yaitu sholat yang dilakukan untuk meminta petunjuk kepada Allah atas segala kebingungan, pertanyaan atau ketidaktahuan. Sholat ini lebih utama dikerjakan pada waktu malam sebanyak 2 raka’at. Adapun niat sholatnya adalah sebagai berikut :

ﺍﺼﻠﻰ ﺳﻧﺔ ﺍﻻﺳﺘﺧﺎﺮﺓ ﺍﺮﺒﻊ ﺮﻜﻌﺘﻴﻦ ﻤﺳﺗﻘﺒﻞ ﺍﻠﻘﺒﻠﺔ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ

- Sholat Qadhail Hajat, yaitu sholat yang bertujuan untuk memohon agar hajat/kebutuhan kita segera dicukupi oleh Allah. Cara mengerjakannya: pada sujud terakhir setelah membaca tashbih, kemudian berdo’a meminta apa hajat kita, tapi dengan catatan harus di dalam hati tidak boleh dilafadzkan, larena kalau dilafadzkan di lisan akan membatalkan sholat. Ini berjumlah 2 raka’at. Adapun niat sholatnya adalah sebagai berikut :

ﺍﺼﻠﻰ ﺳﻧﺔ ﻠﻘﻀﺎﺀﺍﻠﺤﺎﺠﺔ ﺮﻜﻌﺘﻴﻦ ﻤﺳﺗﻘﺒﻞ ﺍﻠﻘﺒﻠﺔ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ

- Sholat Awwamil, yaitu sholat sunah yang dikerjakan antara waktu maghrib dan waktu isya’ dengan jumlah rakaat sebanyak 2-20 raka’at. Adapun niat sholatnya sebagai berikut :

ﺍﺼﻠﻰ ﺳﻧﺔ ﻷﻮﺑﻴﻦ ﺮﻜﻌﺘﻴﻦ ﻤﺳﺗﻘﺒﻞ ﺍﻠﻘﺒﻠﺔ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ

- Sholat Tsubutul Iman, yaitu sholat sunah yang bertujuan agar diberi kekuatan iman. Sholat ini berjumlah 2-6 raka’at. Adapun niat sholatnya adalah sebagai berikut :

ﺍﺼﻠﻰ ﺳﻧﺔ ﻠﺛﺒﻮﺖ ﺍﻻﻴﻤﺎﻦ ﺮﻜﻌﺘﻴﻦ ﻤﺳﺗﻘﺒﻞ ﺍﻠﻘﺒﻠﺔ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ

- Sholat Daf’il Bala’, yaitu sholat sunah 2 raka’at yang bertujuan agar kita terhindar dari segala mara bahaya. Adapun niat sholatnya adalah sebagai berikut :

ﺍﺼﻠﻰ ﺳﻧﺔ ﻠﺪﻓﻊ ﺍﻠﺒﻸ ﺮﻜﻌﺘﻴﻦ ﻤﺳﺗﻘﺒﻞ ﺍﻠﻘﺒﻠﺔ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ

- Sholat Ba’da Wudlu’, yaitu sholat sunah 2 raka’at yang dikerjakan setelah membaca do’a wudlu’. Adapun niat sholatnya adalah sebagai berikut :

ﺍﺼﻠﻰ ﺳﻧﺔ ﺍﻠﻮﻀﻮﺀ ﺮﻜﻌﺘﻴﻦ ﻤﺳﺗﻘﺒﻞ ﺍﻠﻘﺒﻠﺔ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ

- Sholat Pulang dari Bepergian, yaitu sholat 2 raka’at yang dikerjakan setelah kita kembali dari bepergian. Adapun niat sholatnya adalah sebagai berikut :

ﺍﺼﻠﻰ ﺳﻧﺔ ﻠﻘﺪﻮﻢ ﺍﻠﺴﻔﺮ ﺮﻜﻌﺘﻴﻦ ﻤﺳﺗﻘﺒﻞ ﺍﻠﻘﺒﻠﺔ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ

- Sholat Ba’da Akad Nikah, yaitu sholat sunah 2 raka’at yang dikerjakan setelah selesai melaksanakan akad nikah bagi pengantin baru, agar nikahnya diridhoi oleh Allah. Adapun niat sholatnya adalah sebagai berikut :

ﺍﺼﻠﻰ ﺳﻧﺔ ﻠﻌﻘﺪ ﺍﻠﻧﻜﺎﺡ ﺮﻜﻌﺘﻴﻦ ﻤﺳﺗﻘﺒﻞ ﺍﻠﻘﺒﻠﺔ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ

- Sholat Sunah Mutlak, yaitu sholat sunah 2 raka’at yang dikerjakan kapanpun dan dimanapun. Adapun niat sholatnya adalah sebagai berikut :

ﺍﺼﻠﻰ ﺳﻧﺔ ﺍﻠﻤﻃﻠﻖ ﺮﻜﻌﺘﻴﻦ ﻤﺳﺗﻘﺒﻞ ﺍﻠﻘﺒﻠﺔ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ

- Sholat Witir, yaitu sholat sunah dengan raka’at ganjil. (1-11 raka’at) yang biasanya dikerjakan setelah sholat tarawih. Adapun niat sholatnya adalah sebagai berikut :

ﺍﺼﻠﻰ ﺳﻧﺔ ﺍﻠﻮﺗﺮﺮﻜﻌﺘﻴﻦ ﻤﺳﺗﻘﺒﻞ ﺍﻠﻘﺒﻠﺔ ﷲ ﺗﻌﺎﻠﻰ

Bilangan Raka’at Sholat Tarawih

Di Indonesia para ulama’ terbagi dua golongan besar tentang pelaksanaan dasar bilangan raka’at tarawih, yaitu : menurut golongan Muhammadiyah bahwa jumlah raka’at sholat tarawih selain witir sebanyak delapan raka’at sedangkan golongan NU bilangan raka’at sholat tarawih adalah sebanyak 20 raka’at. Namun bagaimanakah sebenarnya pendapat para ulama’ madzahib tentang jumlah raka’at sholat taraeih ?

- Menurut Imam Malik, berjumlah 36 raka’at

- Menurut Sayidina Ali krw., berjumlah 23 raka’at

- Menurut Riwayat Siti Aisyah ra. Berjumlah 21 raka’at

- Menurut Riwayat Sahabat Jabir ra., berjumlah 8 raka’at

- Menurut Riwayat Siti Aisyah ra., berjumlah 4 raka’at

- Menurut Imam Syafi’i, Abu Hanifah, Imam Ahmad, Dan Imam Dawud berjumlah 20 raka’at, berdasarkan riwayat Ibnu Abbas dan Imam Baihaqi. (Mizan al-Kubra, juz 1, hal 184) (Majmu’Syarah Muhadzab, juz V, hal 2-3)

Lebih lanjut dalam kitab Subul al-Salam ada salah satu hadist nabi yang berbunyi :

ﻋﻦ ﺍﺒﻦ ﻋﺒﺎﺲ ﻗﺎﻞ ﺍﻥ ﺮﺳﻭﻞ ﺍﷲ ﺼﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻮﺴﻠﻢ ﻜﺎﻥ ﻴﺼﻠﻰ ﻓﻰ ﺮﻤﻀﺎﻥ ﻋﺸﺮﻴﻦ ﺮﻜﻌﺔ ﻮﺍﻠﻮﺘﺮ

”Diceritakan dari Ibnu Abbas ra. : sesengguhnya ibnu Abbas berkata : Rosulullah SAW mengerjakan sholat tarawih 20 raka’at dan sholat witir di bulan Ramadhan”.(Subul Al-Salam, juz II, hal 10)

ﻋﻦ ﻤﺎﻠﻚ ﻋﻦ ﻴﺰﻴﺩ ﺮﻮﻣﺎﻥ ﺍﻧﻪ ﻗﺎﻞ ﻜﺎﻥ ﺍﻠﻨﺎﺲ ﻴﻘﻮﻤﻮﻦ ﻓﻰ ﺰﻤﺎﻥ ﻋﻤﺮﺒﻦ ﺍﻠﺨﻄﺎﺐ ﻓﻰ ﺮﻤﻀﺎﻥ ﺒﺛﻼﺚ ﻮﻋﺷﺮﻴﻦ ﺮﻜﻌﺔ

“Diceritakan dari Malik dari Yazid Bin Rumman, dia berkata : manusia di masa Umar Bin Khattab telah melakukan sholat (tarawih) dengan 20 raka’at dan 3 raka’at (sholat witir) di bulan ramadhan”(Tanwir al-Hawalik, hal 138)

Dengan demikian sholat tarawih sunah dilakukan dengan berjama’ah, jumlah raka’atnya adalah 20 raka’at (10 salam) ditambah 3 raka’at sholat witir

Sholat Di Pesawat

Setiap muslim mukallaf, di mana pun dan kapan pun di wajibkan untuk melaksanakan sholat. Termasuk pada saat beradalam di dalam pesawat terbang. Adapun pelaksanaan sholat di dalam pesawat terbang ada beberapa cara (kaifiyah) :

1. Bagi yang masih suci (berwudlu), ada dua cara :

a. Bilamana keadannya bisa melaksanakan sholat dengan posisi bardiri, makal dilaksanakan dengan cara berdiri.

b. Bilamana keadaan tidak bisa dengan cara berdiri, maka dilaksanakan dengan cara duduk.

2. Bagi yang hadast dan tedak ada air untuk berwudlu serta tiada media tayammum, maka caranya sebagai berikut :

a. Melaksanakan niat sholat untuk menghormati waktu (Lihurmatil Waqti) dan wajib I’adah (mengulang sholatnya) setelah saat menemkan alat untuk bersuci.

b. Menunda melaksanakan sholat hingga turun dari pesawat dan mengqodho’nya.(al-Majmu’, juz II, hal 278)

Tata Cara Sujud

Sujud merupakan salah satu dari rukun sholat yang di lakukan dengan cara meletakkan tujuh anggota tubuh, yaitu :

a. Kening

b. Telapak tangan kanan

c. Telapak tangan kiri

d. Ujung lutut kanan

e. Ujung lutut Kiri

f. Ujung telapak kaki kanan

g. Ujung telapak kaki kiri

Kening dan kedua telapak tangan harus langsung bersentuhan dengan alas tempat sujudnya. (Bujairimi ‘Ala al-Khotib, juz I, hal 35)

Sujud Syukur

Sujud syukur merupakan sujud yang dilakukan ketika mendapatkan kenikmatan dan kebahagiaan dari Allah SWT.

Lafadz niatnya adalah :

ﻨﻮﻴﺖ ﺴﻨﺔ ﻠﺴﺠﻮ ﺪﺍﻠﺷﻜﺮ ﷲ ﺘﻌﺎﻟﻰ

Dalam sujud syukur yang dibaca :

1. Tasbih 10 kali;

ﺴﺒﺤﺎﻦ ﺍﷲ ﻮ ﺍﻠﺤﻤﺪ ﷲ ﻮ ﻻ ﺍﻠﻪ ﺍﻻ ﺍﷲ ﻮﺍﷲ ﺍﻜﺑﺮ

2. Sholawat 10 kali;

ﺼﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻰ ﻤﺤﻤﺪ

3. Do’a sapu jagat 10 kali;

ﺮﺒﻧﺎ ﺃﺗﻨﺎ ﻓﻰ ﺍﻠﺪﻨﻴﺎ ﺤﺴﻨﺔ ﻮ ﻓﻰ ﺍﻷﺧﺮﺓ ﻮﻗﻧﺎ ﻋﺬﺍﺏ ﺍﻠﻧﺎﺮ